Variabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing)

Bogor - Variabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing)  . Apa pengertian dari variabel costing dan absorption costing ? dan apa perbedaannya dari kedua metode tersebut? , Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas matakuliah akuntansi manajemen tentang Variabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing) dan sebelum menjawab pertanyaan di atas  kita harus tahu terlebih dahulu karakteristik tentang akuntansi manajemen. 


Akuntansi manajemen adalah ilmu akuntansi yang berorientasi pada pertanggung jawaban kepada pihak internal . pihak internal disini bisa manajer, direktur, karyawan perusahaan dll.  Tentu kosep yang akan dibahas oleh akuntansi manajemen adalah yang berkaitan tentang biaya-biaya. Ilmu yang dipelajari akan mirip dengan apa yang sudah kita pelajari dalam akuntansi biaya, namun disini akuntansi biaya merupakan suatu hibrida (campuran) dari akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan. Singkat cerita bila kita mempelajari akuntansi manajemen kita akan menemukan  ilmu-ilmu akuntansi yang berkaitan dengan biaya , salah satunya metode Variabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing) .  Apa yang dimaksud Variabel costing yaitu :
"Metode yang hanya membebankan biaya manufaktur variabel kepada produk"

 sedangkan untuk Absorption costing sendiri adalah :
"Metode yang membebankan seluruh biaya manufaktur baik itu variabel cost  maupun fixed cost ke dalam produk."
yang dimaksud biaya manufaktur adalah :
"Biaya yang terdiri dari Biaya bahan baku langsung ( direct material ), biaya tenaga kerja langsung ( direct labour ) dan biaya overhead pabrik ( Factory overhead ).

Perbedaan atau pengaruh penggunaan pada Variabel Costing atau Absorption Costing (Full Costing)  yaitu :
Jika kita menggunakan metode variabel costing maka biaya tetapnya hanya pada periode berjalan saja sedangkan ika menggunakan metode absorption costing maka biaya tetap yang sebelumnya telah mengalami proses pada periode sebelumnya akan diakumulasikan kembali pada periode berjalan karena pada metode ini beranggapan persediaan awal pada periode berjalan telah mengalami proses produksi pada periode sebelumnya dan itu harus diperhitungkan pada periode berjalan.
Hubungan antara  Variabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing)  dengan laba adalah jika kita menggunakan metode variabel dan penjualan lebih besar  dari produksi maka laba akan lebih besar jika kita menggunakan variabel costing begitupun sebaliknya . maka akan tercipta persamaan sebagai berikut :

  1. Penjualan > Produksi --> laba absorption costing > laba variabel costing
  2. Penjualan < Produksi -->  laba absorption costing < laba variabel costing
  3. Penjualan = Produksi --> laba absorption costing= laba variabel costing 
Sekian posting dari saya tentang Variabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing) . semoga berguna dan bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar