Tips merawat baterai laptop dan software pengecek kondisi baterai

Beberapa fakta yang sering ditemui tentang baterai laptop… Banyak orang menganggap kalau menancapkan charger terus2san saat memakai laptop dengan kondisi baterai terpsang adalah oke2 saja, karena laptop ada sirkuit proteksi yang otomatis memutuskan listrik saat baterai sudah penuh. Namun ternyata tidak sesimple itu, karena:


Musuh utama dari baterai lithium adalah overcharge. Meskipun di laptop2 sekarang ada intelligent circuitnya yang stop charging setelah baterai penuh, itu tidak benar2 baterainya di disconnect, melainkan hanya soft-switch. Dan masih ada arus yang mengalir melalui baterai tersebut.


Mengapa hal ini terjadi? Hal ini dilakukan untuk menjaga agar saat pasokan listrik dari kabel AC putus, baterai dapat langsung ‘membackup’


Coba buktikan dengan mencabut listrik AC pada saat Notebooknya hidup, switching ke baterai dilakukan dengan instant. Hal ini tidak dapat dilakukan jika baterai benar2 dalam kondisi off, karena diperlukan waktu untuk inisialisasi dan mengalirkan energinya yang walaupun hanya sekian detik, membuat laptop mati.


Dengan penggunaan model autoswitch, yakni sebenarnya setelah penuh dia ga akan langsung putus, namun msh ada waktu beberapa detik hingga menit sebelum sirkuitnya benar2 bekerja untuk memutuskan aliran charging. Nah pada saat inilah overcharge terjadi.


Beberapa merek laptop (dengan software power management) bisa diatur agar power threshold battery diatur agar otomatis switch ke line power eksternal , jadi bukannya setelah penuh baru switch, namun jika dibiarkan apa adanya saja, dan terjadi berulang – ulang (karena laptop anda suka dipakainya nyolok terus, dipastikan Baterai akan drop dengan cepat)


Musuh kedua lithium adalah life cycle. Baterai lithium mempunyai life cycle tertentu dimana tiap kali charge kapasitasnya akan semakin berkurang.


Saat sirkuit pemutus charge otomatis bekerja (memutuskan aliran listrik charge karena udah penuh, pada beberapa tipe laptop yang manajemen dayanya kurang bagus, jadi saat penuh sebenarnya ada pemakaian baterai walaupun cuman sedikit. Tapi walupun cuman sedikit dalam waktu cukup lama, kapasitas baterai akan berkurang sedikit yang dilanjutkan oleh auto charge oleh sirkuit. Namun karena ordenya yang singkat, charge ini tidak akan muncul di status laptop anda.


Nah apa pengaruh charge yang cuman sebentar ini? Pengaruhnya adalah life cycle. Karena lithium saat di charge dari kondisi 1% ke 100% itu dianggapnya sama saja dengan charge dari 99% ke 100%, yakni 1x life cycle. Saat life cyclenya semakin banyak, kapasitas baterai akan semakin berkurang.


Saat baterai di charge dan di pakai secara bersamaan, panas yang dikeluarkan akan lebih besar karena ada 2 buah kondisi proses energi. Panas yang dihasilkan bisa hampir ga kerasa sampai kerasa banget tergantung tipe laptop, padahal kita tahu panas berlebih adalah salah satu musuh utama dari perangkat elektronik…


Memakai laptop dengan memasang baterai dan charger secara bersamaan dan terus menerus, dipastikan 1/2 tahun saja kapasitas baterai anda akan drop bisa cuman sisa tinggal 1/2 nya saja dari kapasitas awal. Dan ga sampai setahun baterai anda cuman bisa kasih listrik 5-10 menit sebelum laptop padam.


Memang baterai lithium. Walaupun ga dipakai, setiap tahun kapasitasnya akan drop dengan sendiri kurang lebih 25% dari kapasitas awal saat dia dibikin (normalnya memang kayak gini gan),


namun ada cara2 agar baterai laptop awet dipakai hingga 2 bahkan 4 tahun, dengan catatan kapasitasnya pasti berkurang, namun masih layak dipakai.
Cara pemakaian baterai laptop yang benar.


1. Cara kompromi : Charge baterai hingga 95%an (ga perlu 100%), pakai hingga baterai mau habis 5-10% tergantung tipe laptop, ada laptop yang 15% uda sekarat (laptop yang besar dan haus daya) ada juga yang 5% masih santai (netbook). Baru colok lagi charger sambil dipakai. Inget kalau


udah mau penuh (95%an) lepas charge ulangin lagi.


2. Cara sedikit repot: Sama kayak diatas, cuman pas mau charger, laptop standby/matiin/jangan dipakai, pas udah ijo/full copot charger. Hal ini untuk menghindari point 1 dan 2 diatas, dimana fungsi autoswitch diminimalkan, yang berimbas pada terhindarnya overcharge dan berkurangnya life cycle.


3. Cara repot. Matiin laptop, charge ampe ijo, lepas charger, lepas baterai lalu simpen di tas. Pake laptop via UPS biar aman. Pas lagi travel baru dipasang lagi tuh baterai. Cara ini ga bisa dipakai untuk laptop dengan tipe baterai yang built in (contoh: MACBOOK UNIBODY)
Tips:


1. Jika memang harus memakai listrik luar, usahakan power managementnya di set untuk threshold switch ke eksternal power sourcenya cukup di 90% saja biar aman.


2. Usahakan untuk selalu memakai stabilizer/UPS jika ada, hal ini untuk menjaga jika ada kemungkinan terjadinya spike yang bisa merusak laptop anda (biasanya yang terkena pertama kali adalah adaptornya, sayang kan adaptor juga mahal gan)


3. Jangan memakai aksesoris berlebih yang menyumbat aliran udara laptop. Kalau anda pernah lihat laptop yang ditambahin tempelan + Cat+ lapisan pelindung ga jelas anda akan memahami maksud saya…
Berikut adalah hasil test drive pemakaian baterai laptop dengan laptop baru,
*Metode 1 umur baterai setelah 2 tahun kurang lebih capacity dari kondisi awal msh 30-40%.
*Metode 2 msh sisa 40-60%
*Metode 3 msh sisa 50-70%
Kalibrasi baterai


“Perhatian, jangan pakai teknik kalibrasi ini ke baterai yang masih baru/masih sehat, apalagi secara rutin! Karena akan mempercepat drop rate baterai anda. Dipakai hanya untuk baterai yang sudah 1/2 mati atau sudah drop.”


Metode ini dipakai untuk baterai yang status menitnya ga jelas, atau bisa dipakai untuk baterai yang sudah drop karena pemakaian ga benar dengan tujuan untuk memancing sedikit kapasitsnya agar kluar lagi.
catatan: metode keberhasilan tidak selalu tercapai, kondisi tergantung baterai. Namun karena gratis, why not? ^^
Cara melakukan kalibrasi baterai


Metode yang paling tepat untuk melakukan kalibrasi baterai adalah dengan melakukan satu kali discharge penuh (dari kapasitas 100% menjadi sekitar 3%) kemudian diikuti pengisian penuh baterai.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Isi/charging baterai sampai kapasitas maksimum (100%);


2. Saat terisi penuh, biarkan baterai “istirahat” dengan listrik A/C masih terpasang selama 2 jam atau lebih. Anda dapat menggunakan laptop biasanya dalam periode ini;


3. Masuk ke menu di Control Panel >> Power Options dan seting hibernasi otomatis untuk hibernate laptop ketika kapasitas baterai mencapai 3%;


4. Cabut listrik A/C, biarkan laptop menyala menggunakan baterai, non-stop, sampai hibernate sendiri. Anda dapat menggunakan laptop ini seperti biasa dalam periode ini.
5. Ketika laptop hibernasi sepenuhnya, biarkan laptop dalam kondisi hibernasi selama 5 jam atau bahkan lebih;


6. Pasang listrik A/C ke laptop untuk melakukan pengisian penuh baterai secara non-stop hingga kapasitas maksimum (100%). Jangan menggunakan laptop dulu sampai baterai terisi penuh;
7. Proses kalibrasi baterai telah selesai.





Software pengecek status baterai
Untuk mengecek status baterai laptopn anda2 skalian, bisa dipakai software "CPUID Hardware Monitor" . Tapi sebelumnya maaf situs ini tidak menyediakan link download untuk software ini terkait kebijakan google mengenai merk dagang dan hak cipta, silahkan anda cari di google tentang software ini.
                                              


Software ini bisa memberikan informasi tentang kapasitas awal baterai, kapasitas baterai agan sekarang, juga tentang detail arus dll, namun dengan catatan : Hardware logic sensor baterai agan didukung oleh software ini, kalau ga ya ga bakal kluar… (Tenang gan, biasanya disupport kok, kalau ga yaaaa namanya juga gratis :p 

Sumber : http://www.kaskus.co.id